
Sumber : Reuters
Jakarta, tvrijakartanews - Para arkeolog telah mengungkap wawasan baru tentang tato prasejarah melalui pencitraan canggih mumi es Pazyryk berusia 2.000 tahun dari Pegunungan Altai, Siberia.
Mengutip dari reuters, dengan menggunakan fotografi inframerah dekat beresolusi tinggi dan pemindaian 3D, para peneliti meneliti tato rumit yang terawetkan oleh lapisan es abadi, mengungkap pembuatan tato sebagai kerajinan terampil di antara budaya Pazyryk Zaman Besi.
"Karena letaknya di pegunungan tinggi, beberapa makam ini terbungkus lapisan es abadi," ujar Dr. Gino Caspari, arkeolog dari Institut Geo-Atropologi Max Plank dan Universitas Bern, Swiss, kepada Reuters.
Ia melanjurkan, "Itulah yang menghasilkan pengawetan organik yang luar biasa, yang mencakup ukiran kayu, karpet, dan barang-barang dari kain felt. Tapi juga sisa-sisa manusia, kulit manusia. Itulah mengapa kami memiliki tato di sana. Mata manusia telanjang tidak lagi mampu menangkap gambar-gambar ini pada mumi yang kami teliti. Jadi, yang kami gunakan adalah inframerah dekat. Jadi, kami merekam panjang gelombang di luar apa yang kita lihat sebagai manusia. Dan ini menghasilkan gambar-gambar tersebut," lanjutnya.
Penelitian yang diterbitkan di Antiquity menunjukkan lengan bawah kanan mumi tersebut memiliki tato yang lebih rinci dibanding lengan kiri, yang menunjukkan adanya perbedaan seniman atau tingkat keterampilan yang berbeda-beda.
Hal ini menunjukkan bahwa pembuatan tato memerlukan pelatihan formal, mirip dengan praktik modern, dan bukan sekadar hiasan.
"Sungguh fantastis. Tentu saja, mereka sudah lama tersembunyi dari pandangan. Benar. Jadi kami tahu bahwa beberapa mumi ini memang memiliki tato, tetapi sekarang kami tahu bahwa semuanya benar-benar bertato," kata Caspari.
Jadi, apa yang sebelumnya dianggap oleh para ahli sebagai tanda elit sosial, kini, seperti semua mumi yang kita ketahui dari budaya Pazyryk, kita memiliki tato di kulit mereka. Jadi, itu adalah praktik yang sangat penting dan tersebar luas.
Berkolaborasi dengan seniman tato modern, tim mengidentifikasi alat dan teknik yang digunakan, menawarkan gambaran sekilas tentang keahlian masing-masing individu. Tidak seperti penelitian sebelumnya yang mengandalkan gambar skematik, pencitraan resolusi sub-milimeter memberikan kejelasan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang menyoroti kompleksitas tato.
Temuan ini menggarisbawahi pentingnya tato sebagai bentuk seni khusus di Siberia prasejarah, yang mencerminkan keterampilan teknis dan nilai budaya. Para peneliti berharap untuk menerapkan metode ini pada mumi es lainnya, sehingga semakin memperjelas praktik modifikasi tubuh kuno.